Jumat, 10 Februari 2012
MILAD SALIMAH dan Peringatan MAULID NABI SAW 1433 H
Hari Jumat, 24 Februari 2012/ 28 Rabiul Awal 1433 H, telah diadakan acara puncak Milad Pertama Salimah Bangka Barat, sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H. Adapun rangkaian acara yang diselenggarakan yaitu, lomba ceramah bagi muslimah se-Bangka Barat dan Talk Show yang menghadirkan pembicara dari PP Salimah, yaitu Ibu Dra. Wirianingsih, BCHk, M. Si. Beliau adalah seorang aktivis muslimah yang konsen dalam bidang perempuan dan anak. Beliau merupakan tokoh rujukan dalam mengkader anak-anak untuk dekat dengan Al Quran. Ya, tak salah lagi, karena beliau dan suaminya telah melahirkan generasi Qurani, 10 Bintang Al Quran yang telah diulas dalam artikel blog Salimah sebelumnya. Kesepuluh anaknya merupakan generasi penjaga Islam dengan hafalan Qurannya. Subhanallah.
Seminggu sebelumnya, telah diadakan lomba ceramah. Para peserta diberikan pilihan tema untuk bisa mereka ceramahkan di depan para juri. Jumlah peserta yang ikut berjumlah 16 orang. Tetapi jumlah peserta itu telah menunjukkan prestasi besar mengingat jumlah da'iyah yang ada memang masih terbilang sedikit. Setelah dilakukan seleksi dan penghitungan jumlah nilai, diambil 6 pemenang dengan nilai tertinggi, yaitu:
1. Juara I : Ny. A'ad
2. Juara II: Suprapti
3. Juara III: Sari
4. Juara Harapan I : Siti Aisah
5. Juara Harapan II: Ervina Devi
6. Juara Harapan III: Sorah
Para pemenang mendapatkan Tropi, piagam penghargaan dan uang pembinaan dari PD Salimah Bangka Barat. Bagi peserta yang telah berpartisipasi pun diberikan piagam penghargaan ucapan terimakasih dari PD Salimah Bangla Barat. Diharapkan dari lomba ini akan lahir para da'iyah yang siap menjadi tabligher dalam menegakkan dakwah Islam di bumi Sejiran Setason.
Selasa, 24 Januari 2012
SEPULUH BINTANG AL QURAN
Jalan Panjang - Setiap orang tua muslim pasti ingin memiliki anak-anak yang hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Apalagi para kader dakwah yang sangat menyadari bahwa keluarga merupakan sasaran dakwah yang kedua; ishlahul usrah, setelah ishlahul fardi. Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini merupakan sebuah karya yang –seperti kata Ustadz Yusuf Mansur- akan menginspirasi banyak keluarga di tanah air. Ternyata membesarkan anak di masa sekarang untuk menjadi hafiz Al-Qur'an bukan sesuatu yang mustahil.
Buku ini adalah kisah nyata sebuah keluarga muslim di Indonesia. Keluarga dakwah. Keluarga yang mampu menjadikan 10 orang buah hati mereka sebagai anak-anak yang shalih, hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Keluarga luar biasa itu adalah pasangan suami istri Mutammimul Ula dan Wirianingsih beserta 10 putra-putri mereka. Yang lebih luar biasa lagi adalah, kedua orang tua ini tergolong super sibuk dengan berbagai aktifitas dakwahnya. Mutammimul Ula adalah anggota DPR RI dari fraksi PKS. Sedangkan Wirianingsih adalah Staf Departemen Kaderisasi DPP PKS sekaligus Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia dan Ketua Umum PP Salimah (Persaudaraan Muslimah) yang cabangnya sudah tersebar di 29 propinsi dan lebih dari 400 daerah di Indonesia.
10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu adalah :
1. Afzalurahman Assalam
2. Faris Jihady Hanifa
3. Maryam Qonitat
4. Scientia Afifah Taibah
5. Ahmad Rasikh 'Ilmi
6. Ismail Ghulam Halim
7. Yusuf Zaim Hakim
8. Muhammad Syaihul Basyir
9. Hadi Sabila Rosyad
10. Himmaty Muyassarah
Afzalurahman Assalam
Putra pertama. Hafal Al-Qur'an pada usia 13 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 23 tahun, semester akhir Teknik Geofisika ITB. Juara I MTQ Putra Pelajar SMU se-Solo, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai peserta Pertamina Youth Programme 2007.
Faris Jihady Hanifa
Putra kedua. Hafal Al-Qur'an pada usia 10 tahun dengan predikat mumtaz. Saat buku ini ditulis usianya 21 tahun dan duduk di semester 7 Fakultas Syariat LIPIA. Peraih juara I lomba tahfiz Al-Qur'an yang diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ tahun 2004, dan sekarang menjadi Sekretaris Umum KAMMI Jakarta.
Maryam Qonitat
Putri ketiga. Hafal Al-Qur'an sejak usia 16 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 19 tahun dan duduk di semester V Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. Pelajar teladan dan lulusan terbaik Pesantren Husnul Khatimah 2006. Sekarang juga menghafal hadits dan mendapatkan sanad Rasulullah dari Syaikh Al-Azhar.
Scientia Afifah Taibah
Putri keempat. Hafal 29 juz sejak SMA. Kini usianya 19 tahun dan duduk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat SMP menjadi pelajar teladan dan saat SMA memperoleh juara III lomba Murottal Al-Qur'an tingkat SMA se-Jakarta Selatan.
Ahmad Rasikh 'Ilmi
Putra kelima. Saat buku ini ditulis hafal 15 juz Al-Qur'an, dan duduk di MA Husnul Khatimah, Kuningan. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara I Kompetisi English Club Al-Kahfi dan menjadi musyrif bahasa Arab MA Husnul Khatimah.
Ismail Ghulam Halim
Putra keenam. Saat buku ini ditulis hafal 13 juz Al-Qur'an, dan duduk di SMAIT Al-Kahfi Bogor. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara lomba pidato bahasa Arab SMP se-Jawa Barat, serta santri teladan, santri favorit, juara umum dan tahfiz terbaik tiga tahun berturut-turut di SMPIT Al-Kahfi.
Yusuf Zaim Hakim
Putra ketujuh. Saat buku ini ditulis ia hafal 9 juz Al-Qur'an dan duduk di SMPIT Al-Kahfi, Bogor. Prestasinya antara lain: peringkat I di SDIT, peringkat I SMP, juara harapan I Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Bogor, dan finalis Kompetisi tingkat Kabupaten Bogor.
Muhammad Syaihul Basyir
Putra kedelapan. Saat buku ini ia duduk di MTs Darul Qur'an, Bogor. Yang sangat istimewa adalah, ia sudah hafal Al-Qur'an 30 juz pada saat kelas 6 SD.
Hadi Sabila Rosyad
Putra kesembilan. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an. Diantara prestasinya dalah juara I lomba membaca puisi.
Himmaty Muyassarah
Putri kesepuluh. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an.
Dilengkapi Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman dan Fadhilah Menghafal Al-Qur'an
Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini tidak hanya berisi bagaimana putra-putri Mutammimul Ula dan Wirianingsih menjadi penghafal Al-Qur'an. Di bagian pendahuluan terlebih dahulu dibahas Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman. Meliputi pembagian Al-Qur'an, Al-Qur'an sebagai Mukjizat, Sejarah Turunnya Al-Qur'an Kodifikasi Al-Qur'an, sampai Sejarah Pemeliharaan Kemurnian Al-Qur'an.
Pada bab 5 juga dibahas mengapa menjadi hafiz Al-Qur'an begitu penting. Penulis mengklasifikasikannya menjadi 2 bagian: fadhail dunia dan fadhail akhirat. Fadhail dunia antara lain: hifdzul Qur'an merupakan nikmat rabbani, mendatangkan kebaikan, berkah dan rahmat bagi penghafalnya, hafiz Qur'an mendapat penghargaan khusus dari Nabi (tasyrif nabawi), keluarga Allah di muka bumi. Sedangkan fadhail akhirat meliputi: Al-Qur'an menjadi penolong (syafaat) penghafalnya, meninggikan derajat di surga, penghafal Al-Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat, diberi tajul karamah (mahkota kemuliaan), kedua orangtuanya diberi kemuliaan, dan pahala yang melimpah.
Apa Kuncinya?
Apa kunci sukses keluarga Mutammimul Ula dan Wirianingsih mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu? Keseimbangan proses. Walapun mereka berdua sibuk, mereka telah menetapkan pola hubungan keluarga yang saling bertanggungjawab dan konsisten satu sama lain. Selepas Maghrib adalah jadwal mereka berinteraksi dengan Al-Qur'an.
Beberapa hal yang mendukung kesuksesan ini adalah upaya mereka menjaga kondisi ruhiyah dalam keluarga:
1. Tidak ada televisi di dalam rumah
2. Tidak ada gambar syubhat
3. Tidak ada musik-musik laghwi yang menyebabkan lalai kepada Allah dan diganti dengan nasyid
4. Tidak ada perkataan yang fashiyah (kotor)
Hal yang cukup mendasar yang dimiliki keluarga ini sehingga mampu mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an adalah visi dan konsep yang jelas, yakni menjadikan putra-putrinya seluruhnya hafal Al-Qur'an. Kedua, pembiasaan dan manajemen waktu. Setelah Shubuh dan setelah Maghrib adalah waktu khusus untuk Al-Qur'an yang tidak boleh dilanggar dalam keluarga ini. Sewaktu masih batita, Wirianingsih konsisten membaca Al-Qur'an di dekat mereka, mengajarkannya, bahkan mendirikan TPQ di rumahnya. Ketiga, mengkomunikasikan tujuan dan memberikan hadiah. Meskipun kebanyakan di waktu kecil mereka merasa terpaksan, namun saat sudah besar mereka memahami menghafal Al-Qur'an sebagai hal yang sangat perlu, penting, bahkan kebutuhan. Komunikasi yang baik sangat mendukung hal ini. Dan saat anak-anak mampu menghafal Al-Qur'an, mereka diberi hadiah.
Metode Menghafal Al-Qur'an 10 bersaudara bintang Al-Qur'an
Pada bab penutup penulis memaparkan metode yang dipilih keluarga Mutammimul Ula dalam mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an: pertama, mengajarkan membaca. Kedua, repetisi (pengulangan). Ketiga, memilihkan mereka sekolah yang memiliki program utama menghafal Al-Qur'an. Secara khusus kedua orang tua juga senantiasa menjaga orientasi hafalan mereka. Keempat, saat menginjak usia remaja mereka dipahamkan tentang fadhilah membaca Al-Qur'an. Kelima, kedua orang tua menjadi teladan yang nyaris sempurna dalam dakwah, pemikiran Islam, orientasi tentang keluarga Al-Qur'an, dan senantiasa mendoakan mereka sepanjang waktu hidupnya.
Buku ini adalah kisah nyata sebuah keluarga muslim di Indonesia. Keluarga dakwah. Keluarga yang mampu menjadikan 10 orang buah hati mereka sebagai anak-anak yang shalih, hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Keluarga luar biasa itu adalah pasangan suami istri Mutammimul Ula dan Wirianingsih beserta 10 putra-putri mereka. Yang lebih luar biasa lagi adalah, kedua orang tua ini tergolong super sibuk dengan berbagai aktifitas dakwahnya. Mutammimul Ula adalah anggota DPR RI dari fraksi PKS. Sedangkan Wirianingsih adalah Staf Departemen Kaderisasi DPP PKS sekaligus Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia dan Ketua Umum PP Salimah (Persaudaraan Muslimah) yang cabangnya sudah tersebar di 29 propinsi dan lebih dari 400 daerah di Indonesia.
10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu adalah :
1. Afzalurahman Assalam
2. Faris Jihady Hanifa
3. Maryam Qonitat
4. Scientia Afifah Taibah
5. Ahmad Rasikh 'Ilmi
6. Ismail Ghulam Halim
7. Yusuf Zaim Hakim
8. Muhammad Syaihul Basyir
9. Hadi Sabila Rosyad
10. Himmaty Muyassarah
Putra pertama. Hafal Al-Qur'an pada usia 13 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 23 tahun, semester akhir Teknik Geofisika ITB. Juara I MTQ Putra Pelajar SMU se-Solo, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai peserta Pertamina Youth Programme 2007.
Putra kedua. Hafal Al-Qur'an pada usia 10 tahun dengan predikat mumtaz. Saat buku ini ditulis usianya 21 tahun dan duduk di semester 7 Fakultas Syariat LIPIA. Peraih juara I lomba tahfiz Al-Qur'an yang diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ tahun 2004, dan sekarang menjadi Sekretaris Umum KAMMI Jakarta.
Maryam Qonitat
Putri ketiga. Hafal Al-Qur'an sejak usia 16 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 19 tahun dan duduk di semester V Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. Pelajar teladan dan lulusan terbaik Pesantren Husnul Khatimah 2006. Sekarang juga menghafal hadits dan mendapatkan sanad Rasulullah dari Syaikh Al-Azhar.
Putri keempat. Hafal 29 juz sejak SMA. Kini usianya 19 tahun dan duduk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat SMP menjadi pelajar teladan dan saat SMA memperoleh juara III lomba Murottal Al-Qur'an tingkat SMA se-Jakarta Selatan.
Putra kelima. Saat buku ini ditulis hafal 15 juz Al-Qur'an, dan duduk di MA Husnul Khatimah, Kuningan. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara I Kompetisi English Club Al-Kahfi dan menjadi musyrif bahasa Arab MA Husnul Khatimah.
Putra keenam. Saat buku ini ditulis hafal 13 juz Al-Qur'an, dan duduk di SMAIT Al-Kahfi Bogor. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara lomba pidato bahasa Arab SMP se-Jawa Barat, serta santri teladan, santri favorit, juara umum dan tahfiz terbaik tiga tahun berturut-turut di SMPIT Al-Kahfi.
Putra ketujuh. Saat buku ini ditulis ia hafal 9 juz Al-Qur'an dan duduk di SMPIT Al-Kahfi, Bogor. Prestasinya antara lain: peringkat I di SDIT, peringkat I SMP, juara harapan I Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Bogor, dan finalis Kompetisi tingkat Kabupaten Bogor.
Putra kedelapan. Saat buku ini ia duduk di MTs Darul Qur'an, Bogor. Yang sangat istimewa adalah, ia sudah hafal Al-Qur'an 30 juz pada saat kelas 6 SD.
Putra kesembilan. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an. Diantara prestasinya dalah juara I lomba membaca puisi.
Putri kesepuluh. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an.
Dilengkapi Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman dan Fadhilah Menghafal Al-Qur'an
Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini tidak hanya berisi bagaimana putra-putri Mutammimul Ula dan Wirianingsih menjadi penghafal Al-Qur'an. Di bagian pendahuluan terlebih dahulu dibahas Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman. Meliputi pembagian Al-Qur'an, Al-Qur'an sebagai Mukjizat, Sejarah Turunnya Al-Qur'an Kodifikasi Al-Qur'an, sampai Sejarah Pemeliharaan Kemurnian Al-Qur'an.
Pada bab 5 juga dibahas mengapa menjadi hafiz Al-Qur'an begitu penting. Penulis mengklasifikasikannya menjadi 2 bagian: fadhail dunia dan fadhail akhirat. Fadhail dunia antara lain: hifdzul Qur'an merupakan nikmat rabbani, mendatangkan kebaikan, berkah dan rahmat bagi penghafalnya, hafiz Qur'an mendapat penghargaan khusus dari Nabi (tasyrif nabawi), keluarga Allah di muka bumi. Sedangkan fadhail akhirat meliputi: Al-Qur'an menjadi penolong (syafaat) penghafalnya, meninggikan derajat di surga, penghafal Al-Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat, diberi tajul karamah (mahkota kemuliaan), kedua orangtuanya diberi kemuliaan, dan pahala yang melimpah.
Apa Kuncinya?
Apa kunci sukses keluarga Mutammimul Ula dan Wirianingsih mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu? Keseimbangan proses. Walapun mereka berdua sibuk, mereka telah menetapkan pola hubungan keluarga yang saling bertanggungjawab dan konsisten satu sama lain. Selepas Maghrib adalah jadwal mereka berinteraksi dengan Al-Qur'an.
Beberapa hal yang mendukung kesuksesan ini adalah upaya mereka menjaga kondisi ruhiyah dalam keluarga:
1. Tidak ada televisi di dalam rumah
2. Tidak ada gambar syubhat
3. Tidak ada musik-musik laghwi yang menyebabkan lalai kepada Allah dan diganti dengan nasyid
4. Tidak ada perkataan yang fashiyah (kotor)
Hal yang cukup mendasar yang dimiliki keluarga ini sehingga mampu mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an adalah visi dan konsep yang jelas, yakni menjadikan putra-putrinya seluruhnya hafal Al-Qur'an. Kedua, pembiasaan dan manajemen waktu. Setelah Shubuh dan setelah Maghrib adalah waktu khusus untuk Al-Qur'an yang tidak boleh dilanggar dalam keluarga ini. Sewaktu masih batita, Wirianingsih konsisten membaca Al-Qur'an di dekat mereka, mengajarkannya, bahkan mendirikan TPQ di rumahnya. Ketiga, mengkomunikasikan tujuan dan memberikan hadiah. Meskipun kebanyakan di waktu kecil mereka merasa terpaksan, namun saat sudah besar mereka memahami menghafal Al-Qur'an sebagai hal yang sangat perlu, penting, bahkan kebutuhan. Komunikasi yang baik sangat mendukung hal ini. Dan saat anak-anak mampu menghafal Al-Qur'an, mereka diberi hadiah.
Metode Menghafal Al-Qur'an 10 bersaudara bintang Al-Qur'an
Pada bab penutup penulis memaparkan metode yang dipilih keluarga Mutammimul Ula dalam mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an: pertama, mengajarkan membaca. Kedua, repetisi (pengulangan). Ketiga, memilihkan mereka sekolah yang memiliki program utama menghafal Al-Qur'an. Secara khusus kedua orang tua juga senantiasa menjaga orientasi hafalan mereka. Keempat, saat menginjak usia remaja mereka dipahamkan tentang fadhilah membaca Al-Qur'an. Kelima, kedua orang tua menjadi teladan yang nyaris sempurna dalam dakwah, pemikiran Islam, orientasi tentang keluarga Al-Qur'an, dan senantiasa mendoakan mereka sepanjang waktu hidupnya.
Senin, 12 Desember 2011
SALIMAH Stiker...yuk...mari...
Buat Ibu-ibu, muslimah, ditempel yuk stikernya...^^
Desainnya selalu ungu nih, gak apa-apa yah...soalnya SALIMAH is purple, always purple, and purple is beautiful, coz the muslimah is always beautiful with purple...^^
Desainnya selalu ungu nih, gak apa-apa yah...soalnya SALIMAH is purple, always purple, and purple is beautiful, coz the muslimah is always beautiful with purple...^^
FORSIL (Forum Silaturahim)
SALIMAH Bangka Barat kembali mengadakan acara syiar. Kali ini bernama Forsil (Forum Silaturahim) Salimah yang diadakan hari Sabtu/ 3 Desember 2011 di Aula Masjid Jamik Muntok. Acara ini merupakan perdana kajian yang akan diadakan rutin oleh SALIMAH. Adapun tujuan utama acara ini tentu saja mengukuhkan ukhuwah/silaturahim khususnya Majelis-majelis Taklim yang ada di Muntok Bangka Barat. Karena SALIMAH ingin mengambil peran komunikator dan koordinator muslimah yang ada di Bangka Barat. Selain itu, SALIMAH ingin menjadi rujukan keilmuan Islam bagi muslimah khususnya yang berkenaan dengan ilmu syariah Islam. Karena yang terjadi selama ini forum-forum pengajian yang ada belum maksimal memberikan bekal keilmuan bagi muslimah yang ada di dalamnya. Sehingga SALIMAH perlu menghadirkan tema "Meraih Surga dengan Ibadah Ringan", yaitu kajian mengenai ibadah-ibadah yang sangat mudah dilakukan tetapi memberikan pahala yang besar. Dengan dimaterikan oleh pembicara Ust. Edi Jaelani, Lc (lulusan Al Azhar Kairo,DSW Bangka Belitung) diharapkan mampu menarik ibu-ibu dan muslimah untuk mengikuti acara sampai selesai.
Acara kajian dikemas sedemikian rupa sehingga di perdana ini akan memberikan simultan yang bagus untuk para muslimah khususnya di Muntok untuk ikut secara rutin acara kajian ini. Salah satu yang memberikan semangat kepada mereka adalah pembagian doorprize bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penceramah. Dengan kemasan acara perdana ini diharapkan kepada para ibu-ibu atau muslimah yang dinaungi di Majelis Taklim ataupun tidak, akan memberikan semangat kepada mereka untuk membekali diri dengan ilmu-ilmu keislaman yang jarang mereka dapatkan untuk masa sekarang ini. Sehingga dapat dijadikan bekal untuk membina keluarga dan lingkungan menjadi lebih baik. Amin.
Acara kajian dikemas sedemikian rupa sehingga di perdana ini akan memberikan simultan yang bagus untuk para muslimah khususnya di Muntok untuk ikut secara rutin acara kajian ini. Salah satu yang memberikan semangat kepada mereka adalah pembagian doorprize bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penceramah. Dengan kemasan acara perdana ini diharapkan kepada para ibu-ibu atau muslimah yang dinaungi di Majelis Taklim ataupun tidak, akan memberikan semangat kepada mereka untuk membekali diri dengan ilmu-ilmu keislaman yang jarang mereka dapatkan untuk masa sekarang ini. Sehingga dapat dijadikan bekal untuk membina keluarga dan lingkungan menjadi lebih baik. Amin.
Kamis, 08 Desember 2011
KAROMAH (KAJIAN ROMADHON)
KAROMAH (Kajian Romadhon) Bersama SALIMAH yang diadakan pada 17 Ramadhan 1432 H dihadiri 50an ibu-ibu Majelis Taklim se-Muntok. Kajian diadakan di Aula Masjid Jamik Muntok Bangka Barat. Kajian menghadiri 2 pembicara dengan 2 tema yang berbeda, yaitu Ust. Ahmad Firmansyah dan dr. Zaenal.
Sabtu, 03 Desember 2011
Grand Launching SALIMAH PD Bangka Barat
Awal Tahun 2011, tepatnya tanggal 27 Februari 2011/ 24 Rabiul Awal 1432 H Persaudaraan Muslimah (SALIMAH) Pengurus Daerah Bangka Barat menggelar acara Grand Launching SALIMAH PD Bangka Barat. Acara yang dilaksanakan pada hari minggu ini dilaksanakan di Lapangan Gelora Muntok Bangka Barat karena akan dihadiri ratusan anggota Majelis Taklim se-Kabupaten Bangka Barat. Grand Launching SALIMAH dibuka langsung oleh Bupati Bangka Barat, Ust. Zuhri M. Sadzali pada pukul 09.00 WIB.
Setelah dilakukan rangkaian acara pembukaan, yaitu kata sambutan dari Ketua Panitia (Femi Asmiati, S.Pd.I), kata sambutan oleh Ketua SALIMAH PD Bangka Barat Rahmi Sugiarti, SP, diikuti oleh pengukuhan para pengurus SALIMAH PD Bangka Barat oleh Dewan Pembina SALIMAH PW Bangka Belitung, Grand Launching ini menghadirkan Tabligh Akbar oleh Ibu Nani Handayani dari Pengurus Pusat SALIMAH. Beliau salah satu tabligher yang dimiliki oleh SALIMAH yang juga mengasuh acara kajian di salah satu stasiun TV swasta.
Grand Launching ini bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi SAW, oleh karena itu, tema yang dihadirkan pun berkenaan dengan Rasulullah sebagai teladan ummat. Karena SALIMAH bergerak dengan tema perempuan, anak dan rumah tangga, maka kami menghadirkan pengajian akbar yang menyajikan materitersebut, yaitu "Ada Cinta di Rumah Rasulullah".
Peserta dan undangan terlihat antusias dengan pengajian akbar yang digelar SALIMAH. Ini terbukti walaupun cuaca mendung dan hujan deras, mereka tetap datang, bahkan ada yang harus melampaui perjalanan selama 2 jam untuk mencapai lokasi Tabligh Akbar. Subhanallah, sebuah keberkahan yang kami harapkan untuk ke depannya bisa memberikan kontribusi yang berarti khususnya untuk para muslimah dan anak yang ada di Kabupaten Bangka Barat.
Adapun ringkasan susunan kepengurusan SALIMAH periode 2011-2014:
Dewan Pembina : Dwi Aryani Zuhri, SH
Ketua : Rahmi Sugiarti, SP
Sekretaris : Eti Melyanti, SE
Wakil Sekretaris :Eka Windi, ST
Bendahara : Faizah, S.Pd.SD
Kabid Dakwah dan Pendidikan : Humairoh Adil, S.Sos.I
Kabid Humas dan Jaringan Lembaga : dr. Muslina
Kabid Pengembangan Sumber Daya Manusia : Riza Umami, S.Si.Apt
Kabid Ekonomi dan Sosial : Lidya Sari, S.Si
Kabid Kesehatan Lingkungan : dr. Imas Nurhayati
Bangka Barat dengan karakter dan potensi masyarakatnya yang Religius merupakan peluang besar khususnya bagi SALIMAH untuk ikut andil dalam kegiatan kemanusiaan yang berfokus pada permasalahan muslimah, anak-anak dan rumah tangga. Demikian pula majelis-majelis taklim yang sudah terbina sebelumnya oleh Dewan Pembina SALIMAH, yaitu ibu Hj. Dwi Aryani, SH memudahkan kami untuk meluaskan jaringan kelembagaan dan komunikasi. Namun, dengan demikian, kami masih membutuhkan dukungan dari semua pihak yang memiliki kesamaan visi dan misi dengan kami, sehingga pelan-pelan akan terbentuk suatu masyarakat Bangka Barat yang madani, sejahtera lahir dan batin. Amin.
Setelah dilakukan rangkaian acara pembukaan, yaitu kata sambutan dari Ketua Panitia (Femi Asmiati, S.Pd.I), kata sambutan oleh Ketua SALIMAH PD Bangka Barat Rahmi Sugiarti, SP, diikuti oleh pengukuhan para pengurus SALIMAH PD Bangka Barat oleh Dewan Pembina SALIMAH PW Bangka Belitung, Grand Launching ini menghadirkan Tabligh Akbar oleh Ibu Nani Handayani dari Pengurus Pusat SALIMAH. Beliau salah satu tabligher yang dimiliki oleh SALIMAH yang juga mengasuh acara kajian di salah satu stasiun TV swasta.
Grand Launching ini bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi SAW, oleh karena itu, tema yang dihadirkan pun berkenaan dengan Rasulullah sebagai teladan ummat. Karena SALIMAH bergerak dengan tema perempuan, anak dan rumah tangga, maka kami menghadirkan pengajian akbar yang menyajikan materitersebut, yaitu "Ada Cinta di Rumah Rasulullah".
Peserta dan undangan terlihat antusias dengan pengajian akbar yang digelar SALIMAH. Ini terbukti walaupun cuaca mendung dan hujan deras, mereka tetap datang, bahkan ada yang harus melampaui perjalanan selama 2 jam untuk mencapai lokasi Tabligh Akbar. Subhanallah, sebuah keberkahan yang kami harapkan untuk ke depannya bisa memberikan kontribusi yang berarti khususnya untuk para muslimah dan anak yang ada di Kabupaten Bangka Barat.
Adapun ringkasan susunan kepengurusan SALIMAH periode 2011-2014:
Dewan Pembina : Dwi Aryani Zuhri, SH
Ketua : Rahmi Sugiarti, SP
Sekretaris : Eti Melyanti, SE
Wakil Sekretaris :Eka Windi, ST
Bendahara : Faizah, S.Pd.SD
Kabid Dakwah dan Pendidikan : Humairoh Adil, S.Sos.I
Kabid Humas dan Jaringan Lembaga : dr. Muslina
Kabid Pengembangan Sumber Daya Manusia : Riza Umami, S.Si.Apt
Kabid Ekonomi dan Sosial : Lidya Sari, S.Si
Kabid Kesehatan Lingkungan : dr. Imas Nurhayati
Bangka Barat dengan karakter dan potensi masyarakatnya yang Religius merupakan peluang besar khususnya bagi SALIMAH untuk ikut andil dalam kegiatan kemanusiaan yang berfokus pada permasalahan muslimah, anak-anak dan rumah tangga. Demikian pula majelis-majelis taklim yang sudah terbina sebelumnya oleh Dewan Pembina SALIMAH, yaitu ibu Hj. Dwi Aryani, SH memudahkan kami untuk meluaskan jaringan kelembagaan dan komunikasi. Namun, dengan demikian, kami masih membutuhkan dukungan dari semua pihak yang memiliki kesamaan visi dan misi dengan kami, sehingga pelan-pelan akan terbentuk suatu masyarakat Bangka Barat yang madani, sejahtera lahir dan batin. Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)